Wednesday 1 December 2010

INILAH.COM, Jakarta - PT Bakrie & Brothers Tbk (BNBR) menjaminkan US$300 juta (1,4%) saham PT Bumi Resources Tbk (BUMI) untuk mendapatkan pinjaman anyar senilai US$67,5 juta atau Rp600 miliar. Pinjaman tersebut dari Credit Suisse International.

Dalam laporan keuangan perusahaan BNBR per 30 September 2010 disebutkan BNBR memiliki utang jatuh tempo pada 4 Desember 2010 kepada Bank Sarasin-Rabo Ltd senilai US$15 juta. Dengan demikian pinjaman tersebut salah satunya untuk membayar utang perseroan. Sisa pinjaman mencapai US$55 juta atau sekitar Rp432,6 miliar.

Presdir BNBR Bobby Gofur Umar menegaskan perseroan akan menurukan utang secara berkesinambungan. "Ini menjadi bagian strategis dari program revitalisasi keuangan perusahaan," katanya yang dikutip dari investor daily hari ini. Perseroan telah menguranti utang jangka pendek senilai Rp1,3 triliun hingga 30 September 2010.

Pinjaman kepada Bank Sarasin dengan menjaminkan 325 juta saham PT Bakrie Sumatera Plantations (UNSP), 466 juta saham PT Bumi Resources (BUMI), 509 juta saham PT Bakrieland Development (ELTY) dan 781,54 juta saham PT Bakrie Telecom (BTEL).

Sedangkan pinjaman kepara Ascention sebesar US$128 juta akan jatuh tempo pada 30 Maret 2012. Pinjmana ini diperoleh sejak 5 Februari 2010 dengan bunga sebesar US$6,4 juta pada awal periode. Namun pelunasannya bisa tunai atau obligasi konversi.

Demikian ujar pengamat pasar modal Irwan Napitupulu kepada INILAH.COM. Menurutnya, investor masih punya peluang trading pada saham yang masih bullish dan secara teknikal masih di area support.

Beberapa saham yang menjadi pilihan Irwan adalah PT Bakrie & Brothers (BNBR), PT Energi Mega Persada (ENRG), PT Bakrieland Development (ELTY) dan PT Bakrie Sumatra Plantation (UNSP), yang masih berada dalam tren bullish & secara teknikal masih di area support. “Investor bisa trading pada saham-saham ini,dengan disiplin cut loss ketat,” katanya.

BRMS akan tercatat di BEI pada 9 Desember 2010. Namun, saat ini, investor mulai memperjualbelikan saham BRMS di luar bursa pada harga Rp780/saham, atau premium 22,8persen dari harga perdana Rp635/saham. Selama bookbuilding, total pesanan investor mencapai US$1 miliar atau oversubscribed 5 kali. Dana hasil IPO ditargetkan mencapai Rp2,07 triliun.

Adapun ENRG telah menuntaskan akuisisi 10% blok Masela di Laut Arafura, Nusa Tenggara Timur (NTT). Lapangan gas Abadi di blok Masela menyimpan cadangan gas cukup besar & diperkirakan mampu memproduksi sekitar 4,5 juta ton LNG per tahun dan 13 ribu barel kondensat per hari.

Kemudian US$15 juta kepada Bank Sarasin-Rabo (Asia) yang jatuh tempo pada 4 Desember 2010 & sisanya untuk modal kerja. Manajemen mengatakan perseroan telah mengurangi utang jangka pendek senilai Rp1,3 triliun hingga September 2010.

Sedangkan ELTY dinilai menarik terkait rencana perseroan membangun theme park Disneyland di Lido, Sukabumi, dengan kebutuhan dana US$1 miliar. Perseroan dikabarkan sudah menunjuk Barclays Plc. untuk mencarikan mitra strategis untuk memenuhi kebutuhan dana tersebut. “Rekomendasi beli untuk ELTY,” ujarnya.

Categories:

0 comments:

Post a Comment