Thursday 16 December 2010

RANGKASBITUNG – Kebakaran rangkaian gerbong kereta api di stasiun Rangkasbitung pada Senin (11/10) dini hari, masih meninggalkan beberapa misteri. Dugaan sementara, kereta api dibakar oleh orang yang tidak bertanggungjawab.

Salah seorang warga Kampung Bedeng, Kelurahan Muara Cijung Timur, Kecamatan Rangkasbitung, Tri Mulyono menuturkan, tidak tahu persis awal kejadian kebakaran yang menimpa puluhan gerbong kereta api . Warga berteriak, kebakaran, kebakaran, kebakaran, membangunkan dirinya. Karena, panic dia langsung menyelamatkan kedua anaknya, karena khawatir yang terbakar rumahnya sendiri.

Tapi, sesudah tersadar, ternyata puluhan gerbong kereta api yang terbakar. Waktu itu juga, dia plus puluhan warga Kampung Bedeng langsung menuju stasiun yang jaraknya hanya 35 meter dari rumah warga. “Ketika itu, saya panik dan tidak tahu rumah siapa yang kebakaran. Karena itu, pertama kali yang saya selamatkan adalah anak-anak,” kata lelaki yang akrab dipanggil Tri ini.

Tri menambahkan, setiap malam keadaan rangkaian kereta api cukup sepi, tidak pernah dia melihat ada petugas keamanan yang patrol dan memantau kondisi gerbong kereta. Warga Bedeng sendiri hanya melakukan siskamling di lingkungannya saja & tak pernah sampai ke stasiun. Mereka menganggap, itu wilayahnya keamanan stasiun.

“Semestinya, setaip satu jam sekali petugas keamanan stasiun memantau kondisi keamanan di gerbong. Karena, selama disini, saya dan warga tak pernah melihat mereka berkeliling mengamankan areal stasiun, khususnya ke gerbong kereta api,” katanya.

Katanya, malam itu Deni baru saja masuk ke dalam rumah. Tapi, sekira pukul satu lebih ada teriakan dari warga tentang kebakaran. Deni, langsung bergegas keluar rumah & berbondong-bondong mengikuti warga berlari kea rah stasiun. Tiba di stasiun, Deni melihat asap tebal dan di gerbong 5 spoor 4 dia melihat api cukup besar. 1/2 jam kemudian, atau sekitar pukul 2.00, 2 unit mobil pemadam kebakaran datang di lokasi, namun sayang api sudah membesar. Ditambah lagi, mesin mobil pemadam kebakaran matiu dan tidak dapat di pakai. Setelah diperbaiki, mesin tersebut dapat digunakan dan berhasil mengendalikan api di wilayah stasiun bagian timur.

Di ruang kerjanya, Kepala Stasiun Rangkasbitung Suratman mengatakan, Sampai sekarang ini belum ada kepastian tentang rencana evakuasi rangkaian gerbong kereta api. Pihaknya, masih menunggu hasil penyelidikan tim laboratorium forensik Mabes Polri. “Jika Puslabfor telah selesai maka kami akan evakuasi bangkai kereta api ke bengkel Balayasa, stasiun besar Manggarai,” kata Suratman.

“Kereta tersebut lambat berangkat karena rangkaian gerbong kereta api menginap di stasiun Citeras lantaran tempat parker di stasiun Rangkasbitung tidak cukup. Selain itu, ada tambahan 8 gerbong kereta api dari Jakarta untuk melayani perjalanan kereta api dari stasiun Rangkasbitung,” katanya.

Terpisah, Kepala Dipo (Sarana PT KAI Stasiun Rangkasbitung) Pujiman mengklarifikasi jumlah gerbong yang terbakar. Dia menegaskan, kemarin jumlah gerbang kereta api yang dirilis ke media berjumlah 20 gerbong terdiri dari 17 gerbong rusak berat dan 3 gerbong rusak sedang. Sedangkan, 3 gerbong lagi yang rusak ringan belum dimasukan. Berdasarkan hasil pengamatan di lapangan, semua gerbong yang ikut terbakar dengan kategori rusak berat, sedang, dan ringan, sebanyak 23 gerbong.

Sementara itu, Direktur CV Tiara Pratama Imam Sutrisna membenarkan bahwa perusahaannya yang ditunjuk PT KAI Persero untuk membersihkan dan mencuci rangkaian gerbong kereta api. Namun, pihaknya tidak mengetahui tentang peristiwa kebakaran yang menghanguskan 23 gerbong kereta. Setiap hari, 19 orang pekerja hanya membersihkan dan mencuci kereta sampai pukul 11.00 atau paling lambat 11.30. “Saya tidak tahu tentang masalah itu. Apalagi, waktu kejadian saya berada di Jakarta,” kata Imam kepada Radar Banten.

“Berdasarkan pengamatan saya selama ini, setelah mereka selesai membersihkan kereta. mereka langsung pulang ke rumah masing-masing, kebetulan rumah karyawan saya ada di sekitar stasiun. Mereka pun mengaku tak tahu menahu tentang peristiwa tersebut,” tuturnya. (mg-05)

Categories:

0 comments:

Post a Comment