Wednesday 1 December 2010

JAKARTA- Menteri BUMN Mustafa Abu Bakar mengaku sangat terpukul dengan kecelakaan maut yang terjadi 2 Oktober lalu. Kecelakaan Kereta Api Senja utama dengan Kereta Api Argo bromo anggrek yang menewaskan 38 orang dan puluhan lainnya luka-luka.

Hari ini, Senin (4/10) semua jajaran Direksi PT Kereta Api Indonesia (Perseroan) dipanggil Mustafa untuk diminta keterangan penyebab terjadinya kecelakaan. Selain itu, Mustafa tak membantah jika nantinya pemanggilan ini bisa berujung pada perubahan jajaran Direksi PT Kereta Api Indonesia yang dianggap ceroboh dalam bekerja.

Kekecewaan terhadap Direksi PT KAI diungkapkan Mustafa, karena sebelumnya saat arus mudik & arus balik, prestasi justru dapat diraih dengan zero accident (tanpa kecelakaan) pada transportasi Kereta Api

"Ya mungkin bisa saja nanti. Sekarang kita menunggu hasil penyelidikan dulu dari KNKT (Komite Nasional Keselamatan Transportasi). Saya menyatakan kemarin kalau bisa secepatnya kita mendapat laporan dari KNKT. Nanti Kementrian Perhubungan dan BUMN, akan duduk bersama mengevaluasi hasil investasi KNKT ini," kata Mustafa pada wartawan di kantor Menko perekonomian, Jakarta.

"Untuk kewaspadaan sebelum lebaran, anda semua tahu kalau mereka (PT KAI) saya kumpulkan semua. Kita briefing & diskusi. Alhamdulillah tidak terjadi accident & pelayanannya pun memuaskan. Ini tiba-tiba sesudah hari Raya, kok malah ada kejadian seperti ini," kata Mustafa menyesalkan.

Karena itulah, hasil investasi KNKT kata Mustafa menjadi penting untuk acuan BUMN mengambil sikap terhadap kinerja PT Kereta Api. Evaluasi internal terkait kecelakaan tersebut, akan dilakukan siang ini di kantor BUMN, Jakarta.

"Apalagi karena ada indikasi kecelakaan ini karena human error. Berarti ini ada faktor SDM Kereta Api-nya & saya sangat beri perhatian untuk hal ini. Kita tak ingin yang seperti ini terjadi lagi," katanya.

Meski mengakui banyak hal yang harus dibenahi di tubuh PT Kereta Api Indonesia, Mustafa mengatakan belum ada rancangan pemerintah untuk menambah alokasi anggaran bagi PT KAI. Sementara PT Kereta Api Indonesia sendiri sudah lama mengusulkan tambahan alokasi anggaran untuk menunjang operasional.

"Kalau PT KAI sudah lama mengusulkan tambahan anggaran, tapi kalo dari segi Kemenhub masih belum. Kita sekarang pikirkan pola pembiayaannya bagaimana. Kita bisa gabungkan anggaran dari pemerintah dgn Pemda, bisa juga tambahan anggaran dari dana asing," kata Mustafa.(afz/jpnn)

Categories:

0 comments:

Post a Comment